Speaker
Description
Culture shock atau gegar budaya merupakan proses yang dapat dialami ketika seseorang mengalami kontak dengan budaya asing dan menghadapi perubahan pada lingkungan yang tidak familiar. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana gegar budaya yang dialami oleh mahasiswa asing yang belajar di UPN Veteran Jawa Timur serta bagaimana strategi adaptasi yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode wawancara mendalam untuk mendapatkan gambaran pengalaman dan strategi yang dilakukan oleh mahasiswa asing yang berasal dari Madagaskar, Pakistan dan Afrika. Temuan penelitian ini menunjukan bahwa mahasiswa mengalami bentuk gegar budaya yang berbeda, diantaranya gejala fisik seperti sakit perut dan deman, dan gejala psikologis seperti perasaan rindu terhadap rumah serta masakan dari daerah asal. Selain itu, ditemukan pula bahwa pada mahasiswa yang memiliki pengetahuan awal mengenai budaya dan bahasa Indonesia, gejala gegar budaya cenderung lebih ringan. Hal ini juga berkontribusi terhadap strategi adaptasi yang mereka lakukan. Faktor pendukung strategi adaptasi diantaranya dukungan sosial dari rekan mahasisiwa internasional dan mahasiswa lokal serta program orientasi dan program BIPA yang disediakan kampus. Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman mengenai tantangan gegar budaya yang dapat dialami oleh mahasiswa asing serta bagaimana strategi adaptasi yang dapat dilakukan mengatasi gegar budaya dan meningkatkan kesejahteraan mahasiswa asing.