Speaker
Description
Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) tidak hanya bertujuan mengajarkan bahasa, tetapi juga menyampaikan nilai-nilai budaya Indonesia, termasuk sikap toleransi beragama. Masjid Al-Karomah di Martapura, Kalimantan Selatan, sebagai warisan religius bersejarah, menawarkan media pembelajaran kontekstual yang potensial untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa BIPA tentang toleransi dalam keberagaman sikap beragama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pemanfaatan Masjid Al-Karomah sebagai media pembelajaran langsung dalam program BIPA untuk mendorong sikap toleransi beragama. Dengan menggunakan metode studi kasus, penelitian ini melibatkan observasi, dan wawancara terhadap mahasiswa BIPA yang terlibat dalam kunjungan dan pembelajaran di Masjid Al-Karomah. Pendekatan kualitatif dipilih untuk mendalami pengalaman mahasiswa dalam mempelajari nilai-nilai keberagaman melalui interaksi langsung dengan situs religius.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran kontekstual melalui kunjungan ke Masjid Al-Karomah memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa BIPA tentang pentingnya toleransi beragama. Mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan bahasa, tetapi juga terlibat dalam diskusi dan refleksi tentang peran agama dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang multikultural.
Namun, penelitian ini memiliki keterbatasan dalam hal jumlah peserta yang terbatas dan lokasi penelitian yang hanya mencakup satu situs. Untuk penelitian lanjutan, disarankan agar lebih banyak situs religius dilibatkan, serta dengan peserta dari berbagai latar belakang budaya dan agama untuk memperluas cakupan temuan. Rekomendasi penelitian ini mencakup pengembangan metode pembelajaran berbasis warisan religius dalam program BIPA di berbagai lokasi untuk memperkuat pemahaman lintas budaya dan agama.