Speaker
Description
Revitalisasi kearifan lokal Batik Tegalan melalui pendekatan etnopedagogi tidak hanya berdampak pada peningkatan kompetensi menulis, tetapi juga memiliki nilai strategis di tingkat global, yakni: Integrasi Batik Tegalan dalam pembelajaran menulis deskripsi turut memperkuat pelestarian batik sebagai warisan budaya takbenda UNESCO. Upaya ini menegaskan bahwa pendidikan dapat menjadi ruang strategis menjaga keberlanjutan budaya lokal agar tetap relevan dalam percaturan global. Siswa yang memahami akar budaya akan lebih percaya diri dalam berinteraksi di lingkungan global. Hal ini sejalan dengan tren pendidikan dunia yang menekankan local wisdom-based education sebagai bagian dari pendidikan karakter dan kebudayaan. Ketika Batik Tegalan diangkat dalam karya tulis, media digital, atau proyek kolaborasi internasional, maka nilai-nilai lokal Tegal ikut dikenal masyarakat dunia. Penelitian ini berpotensi menginspirasi program promosi budaya, pameran, bahkan kolaborasi dengan sekolah atau komunitas global. Pendekatan etnopedagogi yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat direplikasi pada budaya lokal lain di Indonesia maupun negara lain, sehingga menjadi referensi global dalam pengembangan kurikulum berbasis budaya. Dengan belajar menulis deskripsi berbasis budaya lokal, siswa bukan hanya mahir menulis, tetapi juga mampu mengomunikasikan budaya Nusantara ke dunia internasional melalui teks, presentasi, maupun media digital. Ini selaras dengan kompetensi literasi global (global literacy) abad 21.
| BIPA | BIPA teaching method |
|---|---|
| ASEAN | Sosiocultural |
| Online / Onsite | online |
