Speaker
Description
Abstrak
Mempelajari bahasa sekaligus mempelajari kebudayaan setempat merupakan kelaziman dalam pembelajaran bahasa nonnatif. Proses pendokumentasian tradisi lisan bertujuan untuk menciptakan media alternatif pembelajaran berdasarkan kekayaan tradisi kelisanan Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut, tradisi lisan diposisikan sebagai cerminan kekayaan budaya dalam konteks sosial penutur asli. Data dikumpulkan dari studi literatur pusat perbukuan dan balai bahasa di Indonesia. Praktik tradisi lisan seperti dongeng, pantun, dan cerita-cerita lokal yang tersedia pada pusat perbukuan dan balai bahasa kemudian dialihwahanakan menjadi komik sesuai jenjang pembelajar. Alih wahana cerita bergambar dilakukan bersama art director dan kolaborator penerjemah, misal bahasa Jawa-bahasa Indonesia-bahasa Jepang. Praktik penerjemahan dan penyuntingan teks dilakukan bertahap selaras dengan visualisasi komik. Pendokumentasian tradisi lisan dalam bentuk komik ini diharapkan dapat memberikan tawaran media pembelajaran non-natif sekaligus upaya bersama dalam kolaborasi penerjemah-pengajar bahasa. Pelestarian warisan budaya sekaligus pengalaman belajar yang nyata niscaya menyediakan akses bahasa hidup dalam rangka peningkatan kemampuan komunikasi interkultural pembelajar BIPA dan penutur natif.
Kata kunci: alih wahana, cerita lokal, Indonesia, komik, tradisi lisan
| BIPA | BIPA and others |
|---|---|
| ASEAN | Sosiocultural |
| Online / Onsite | online |