Speaker
Description
Pendekatan antropolinguistik adalah pendekatan yang biasanya digunakan untuk mengeksplorasi hubungan antara bahasa dengan dinamika kehidupan manusia seperti nilai, praktik sosial dan konteks budaya yang ada di sekitarnya. Artikel ini menganalisis dua modul ajar BIPA Kemendikbud RI (BIPA 1 dan BIPA 2) dengan menggunakan pendekatan antropolinguistik menurut Duranti (2011) yaitu performa, indeksikalitas, dan partisipasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menganalisis secara mendalam setiap konten linguistik dan budaya yang disajikan dalam kedua modul ajar tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada aspek performa, modul BIPA dominan menampilkan penggunaan bahasa Indonesia dalam konteks penggunaan pada situasi formal. Materi ini dikemas dalam bentuk dialog, teks bacaan serta contoh tindak tutur dengan menggunakan tema yang sesuai dengan budaya lokal. Pada aspek indeksikalitas, modul ini menggambarkan dengan cukup jelas mengenai relasi sosial melalui pemilihan kata sapaan dan pronomina (saya, aku, kamu, kami). Masing-masing menggambarkan jarak sosial, tingkat keformalan dan hubungan interpersonal seseorang. Sedangkan dari aspek partisipasi, modul ini telah merancang berbagai aktivitas yang bisa memberikan ruang pada pembelajar untuk berpartisipasi aktif, seperti pada kegiatan diskusi, wawancara dan menuliskan cerita. Hasil temuan ini memberikan pandangan bagaimana modul ajar BIPA merepresentasikan masyarakat Indonesia dalam menggunakan bahasa berdasarkan budaya yang berlaku di masyarakat serta bagaimana mereka memahami, menggunakan dam menegosiasiskan bahasa dalam konteks pembelajaran bagi penutur asing.
| BIPA | BIPA in material |
|---|---|
| ASEAN | Sosiocultural |
| ART and CULTURAL | Thai and Indonesian Literature |
| Online / Onsite | online |