Speaker
Description
Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) tidak hanya berorientasi pada penguasaan bahasa, tetapi juga memiliki peran strategis dalam memperkenalkan nilai-nilai budaya Indonesia kepada masyarakat internasional. Penelitian ini mendeskripsikan praktik integrasi budaya lokal Yogyakarta melalui pengenalan kuliner tradisional dalam pembelajaran BIPA sebagai bentuk diplomasi pendidikan dan budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan sumber data yang diperoleh melalui observasi kegiatan tahunan BIPA Universitas Negeri Yogyakarta, wawancara, dan angket kepada mahasiswa BIPA FBSB angkatan 2024. Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui workshop memasak bersama warga desa di wilayah Yogyakarta, melibatkan pembuatan berbagai makanan tradisional seperti gado-gado, sate ayam, es kuwut, bakwan, dan klepon. Melalui aktivitas tersebut, mahasiswa asing tidak hanya mempelajari kosakata dan struktur bahasa yang berkaitan dengan kegiatan memasak, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai sosial budaya seperti gotong royong, kesederhanaan, dan keakraban masyarakat. Interaksi langsung dengan warga lokal menciptakan pengalaman belajar lintas budaya yang autentik, kontekstual, dan bermakna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran BIPA berbasis budaya lokal mampu menjadi instrumen soft power yang efektif dalam diplomasi pendidikan dan budaya Indonesia, sekaligus memperkuat citra positif bangsa di kancah global.
| BIPA | BIPA and others |
|---|---|
| ASEAN | Diplomacy |
| ART and CULTURAL | Thai and Indonesian Cultural |
| Online / Onsite | onsite |